Hati-hati dengan Comfort Zone

Sekarang aku sudah menjadi boss. Aku ingat waktu dulu masih sebagai bawahan. Setiap hari rasanya tertekan. Atasan menyuruh mengerjakan tugas-tugas yang ini dan yang itu. Hari kerja delapan jam terasa 24 jam rasanya. Begitu berat! Sekarang, aku sudah lebih nyaman. Sudah jadi atasan sekarang. Giliranku untuk santai dan biarkan bawahanku bersusah payah. Sekarang aku santai lah. Santailah diriku! Nikmati ke-boss-anmu!

Kedudukan yang strategis dapat menjadi ancaman dan juga peluang bagi seorang eksekutif perusahaan. Menjadi peluang jika kedudukan itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri dan juga perusahaan. Menjadi ancaman bila kedudukan itu dimanfaatkan untuk bermalas-malasan, alih-alih menikmati nikmatnya kursi empuk atasan.

Bahaya akan mengancam tidak saja bagi perusahaan tetapi juga bagi pekerja yang bersangkutan. Ketika syndrome kemapanan sudah menjangkiti pekerja maka mereka akan berada dalam sikap yang sangat alot untuk diajak berubah. "Tenang Belanda masih jauh", itulah katanya yang asyik di zona kemapanan (comfort zone). Sementara, mereka tidak tahu bahwa musuhnya bukanlah lagi Belanda. Musuhnya sudah sedemikian dekat, tetapi dia mengira masih jauh.

Perubahan dalam dunia bisnis tidak mengenal kata menit. Setiap detik selalu terjadi perubahan. Tidak ada yang tinggal tetap. Semua mengalir dan berubah. Di sinilah letak bahayanya orang-orang yang masih suka bernyaman-nyaman dalam gaulan comfort zone. Mereka dininabobokan oleh diri mereka sendiri. Mereka menjadi impoten dan tidak waspada.

Nah, bagaimana bila Atasan-atasan Anda berada dalam zona kenyamanan dan sulit berubah?

Tidak ada komentar: